“Bertepuk Sebelah Tangan”
(Sebuah
Refleksi Film TANAH SURGA, KATANYA...)
Mencintai mu tak ubahnya mencintai
seseorang yang tak berbalas,
Aku begitu membanggakamu namun kau tak
membalas cinta ku.
Justru sebaliknya, kesusahan dan
penderitaanlah yang selalu ku terima.
Bertepuk sebelah tangan, mungkin itu
pribahasa yang tepat untuk menggambarkan cinta ku pada mu
Di sisi lain ada seseorang yang siap sedia
memberikan segala kenyamanan dan keindahannya bagi ku asal aku mau melepas
kecintaanku padamu,
Yaaah, pilihan yang sulit memang..
Bahkan akhirnya demi cintaku padamu, aku
harus membayar dengan nyawaku.
Ooohhh negriku, oooh tanah surgaku.
Begitu mahal harga yang harus ku bayar
untuk mencintaimu,
Tapi satu yang ku pegang: apapun yang
terjadi, tak akan pernah mengurangi rasa cintaku padamu, INDONESIA RAYA ku
“Tanah surga: katanya...”
Bukan lautan hanya kolam susu: katanya...
Tapi kata kakekku hnya orang - orang kaya yang
bisa minum susu
Kail dan jala cukup menghidupimu: katanya...
Tapi kata kakeku ikan2 kita dicuri oleh banyak
negara
Tiada badai tiada topan kau temui: katanya.....
Tapi kenapa ayahku tertiup angin ke Malaysia
Ikan dan Udang menghampirimu: katanya....
Tapi kata kakek: awas!!! ada udang di balik
batu!
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat
kayu dan batu jadi tanaman: katanya....
Tapi kata dokter intel belum semua rakyatnya sejahtera, banyak
pejabat yang menjual kayu dan batu untuk
membangun SURGANYA SENDIRI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar