Minggu, 21 Oktober 2012

ANAK DAN KEHIDUPANNYA


Jika Seorang anak hidup dengan Kritikan, Ia akan belajar untuk menyalahkan;
Jika seorang anak hidup dengan kekerasan, Ia akan belajar untuk berkelahai;
Jika seorang anak hidup hidup dengan ketakutan, Ia akan belajar untuk khawatir;
Jika seorang anak hidup dengan belas kasihan, Ia akan belajar untuk mengasihi dirinya;
Jika seorang anak hidup dalam kecemburuan, Ia akan belajar untuk merasa bersalah;
Jika seorang anak hidup dengan dukungan semangat, Ia akan belajar untuk percaya diri;
Jika seorang anak hidup dengan toleransi,Ia akan belajar untuk sabar;
Jika seorang anak hidup dengan Pujian, Ia akan belajar untuk mencintai;
Jika seorang anak hidup dengan Persetujuan, Ia akan belajar untuk menyukai dirinya;
Jika seorang anak hidup dengan pengakuan, Ia akan belajar untuk membuat tujuan akhir;
Jika sorang anak hidup dengan keadilan, Ia akan belajar tentang keadilan;
Jika seorang anak hidup dengan kejujuran, Ia akan belajar tentang kebenaran;
Jika seorang anak hidup dengan ketulusan, Ia akan belajar yakin kepada dirinya dan mereka yang ada disekelilingnya;
Jika seorang anak hidup dengan cinta, Ia akan belajar bahwa dunia adalah tempat yang indah untuk hidup.

  • Dikutip dari buku Mendidik Anak denganPermainan Kreatif karya Igrea Siswanto.

Sabtu, 13 Oktober 2012

"OMPOL"

Seorang Ibu berkisah bahwa dia sering membersihkan lantai bekas ompol anaknya (yang masih 2thn) dengan celana yang diompoli anak tersebut. Dilain kesempatan ternyata si anak mengambil celananya, tidak hanya celana bekas ompolnya tetapi juga yang sudah bersih di lemari untuk membersihkan bekas ompolnya di lantai.
yaaa.
Seorang anak bahkan masih kecil pun ternyata dapat menirukan apa yang orang dewasa kerjakan bahkan lebih dari itu.
Dari cerita ini kemungkinan si anak mengambil kesimpulan bahwa celana nya selain untuk dipakai ternyata dapat juga untuk membersihkan ompolnya, itu artinya semua celananya pun dapat juga untuk membersihkan ompolnya termasuk yang di lemari.
Begitulah anak - anak...
Diam - diam melihat, merekam dan menirukan apa yang dikerjakan oleh orang dewasa
so alangkah Cerdasnya mereka jika orang dewasa selalu memberi contoh yang baik dan benar kepada mereka dan tidak sekedar kata - kata...........

(Terima kasih untuk tetangga kostku dan anaknya yang selalu memberiku inspirasi untuk menulis, terkhusus si kecil Azam)

DIAM

Diam...
Sesuatu yang sederhana namun terkadang susah kita lakukan,
Lebih mudah bagi kita untuk sibu berpikir, sibuk berbicara dan sibuk beraktivitas dari pada DIAM.
Diam menjadi hal yang sulit kita temui di tengah hiruk pikuk perkembangan dunia,
Diam menjadi sesuatu yang langka tatkala banyak orang berambisi untuk segera meraih apa yang diinginkannya dengan mengorbankan apapun
Diam menjadi sesuatu yang berharga tatkala banyak orang dibisingkan dengan berbagai suara pesta pora dunia
DIAM...
Sulit kita lakukan dan temukan...
Dengan Diam kita dapat masuk dalam suasana hati yang hening,
Diam memungkinkan kita mendengar suara hati kita,
Diam menolong kita menata kembali perasaan, pikiran, motivasi dan tujuan hidup
Diam menolong kita untuk mendengarkan mereka yang berkeluh kesah
Diam membantu kita memahami keadaan di sekitar kita,
Diam juga membantu kita melakukan sesuatu yang tepat atas apa yang terjadi di sekitar kita.
Diam,
Ya.. Diam lah Sejenak dari segala kesibukan pikiranmu lalu dengarkan HATImu..
Add caption
maka DIAMLAH...

Rabu, 10 Oktober 2012

Jika Aku Mati

Belakangan aku membaca beberapa Tokoh yang sudah meninggal namun masih tetap dan terus dikenang oleh banyak orang. Bahkan ide - idenya tak pernah berhenti dibicarakan oleh berbagai pihak..
Kisah tersebut membuatku bertanya pada diriku sendiri, "Kira - kira apa ya yang dikatakan dan dikenang orang ketika aku sudah meninggal?", Tyas yang kecil? itu lho tyas yang lucu!. atau ah biasa saja, toh semasa hidupnya dia cuek padaku!.
Refleksi ini kemudian berlanjut dengan pertanyaan "Apa ya yang sudah ku lakukan bagi orang lain?",
Dan ternyata aku belum melakukan sesutau yang berarti bagi sesamaku.
Aku tahu bahwa setiap orang diberi panggilan khusus untuk dia dapat berbagi dengan sesamanya.
Ah lalu bagaimana dengan ku??
kenapa aku masih diam??
Padahal aku tak tau kapan Tuhan memanggilku,

Berilah ku Tangan-Mu untuk melakukan Tugasku, Kaki-Mu untuk melangkah dalam Rencana-Mu Tuhan dan brikanku Hati-Mu yang penuh dengan belas kasihan...

Selasa, 09 Oktober 2012

Malam

Dan malam kini hadir kembali,
Menyapa lembut hatiku,
Mencoba membawaku kembali ke angkasa
Aku sedikit terhanyut...
Keindahan itu terasa begitu nyata di depanku,
Dan ku pun terbang bersamanya,
Aku bertemu dengan awan - awan hitam di angkasa,
bayu malam pun berlahan menyusup dalam sendi - sendi tulangku,
Dingin menyelelimuti tubuhku dan kepekatan itu membutakan mataku
tapi..
Aku menikmatinya,
Karena itu indah,...
Dan Fajarpun tiba,
Dan ku sdari aku ternyata melayang seorang diri,
Sedangkan engkau malam!
Kau telah bercumbu dengan sang bulan,
membiarkanku terpanggang oleh terik sang fajar.
Sudah cukup malam!
Jangan kau hadir kembali!!
Pekat itu kini terlalu menakutkan bagiku,
Biarlah Aku terbang sendiri!
Jangan sapa aku lagi dengan bahasamu yang halus,
Pergilah malam....!

Sabtu, 06 Oktober 2012

Disamabar Petir

 Humor yang ku kopi dari status temanku,cukup untuk menyegarkan pikiran...
Jenazah d kamar mayat meninggal dalam keadaan tersenyum. Penjaga mayat bertanya pada dokter:" dok,kenapa dia meninggal???jawab dokter:"di sambar petir".
Penjaga:"lalu kenapa dia tersenyum???  Dokter:"karena waktu disambar petir,dia kira mau di foto makanya dia tersenyum.....
penjaga:"????????????????

Malaikat Kecil

Aku terdiam, pikiranku melayang,dan tatapan mataku kosong..
Kemudian Ketakutan mulai menggerogoti jiwaku,
tanpa terasa pipiku basah,...
Aku menangis...
Yaaa,aku menangis...
Tiba - tiba muncul Malaikat Kecil di hadapanku,
Menatapku begitu dalam,
Tanpa kata - kata,
Hanya tertegun,
Seolah dia tau seluruh isi hatiku,
Aku malu, lalu ku tersenyum padanya.
Dia kemudian sembunyi..
Lalu pergi dengan sayapnya
Terima kasih malaikat kecil........

Kamis, 04 Oktober 2012

Malaikat dan Segelas Air Putih

Malaikat...
Jika kita mendengar malaikat, maka sering yang terbesit dalam benak kita adalah sosok penolong, sosok yang tiba - tiba hadir menyelesaikan masalah kita bak SARAS 008, Superman ataupun Spiderman.
Tapi mungkin jarang kita berpikir sebaliknya,
Malaikat hadir dalam sosok seseorang yang perlu DITOLONG, mengharapkan belas kasih kita seperti halnya saat kita kesulitan dan mengharapkan sosok Malaikat datang karana kasihnya. Sosok yang Mengharapkan uluran tangan kita untuk meraihnya kemudian memeluknya. Sosok yang mengharapkan kita membantu dia berjalan dan kemudian berjalan bersamanya. Sosok yang menangis dan mengharapkan kita mengusap air matanya, mendengarkan dia dan meneguhkan hatinya. Sosok yang menginginkan kita ada bersamanya dalam kesunyiannya..
yaaa...!
Aku melihat Malaikat hari ini,
Dia memandangku penuh harap untuk mengijinkan dia sekedar melepas lelah di teras tempat tinggalku
Aku mengijinkannya,,,
tapi hatiku gelisah, cukupkah apa yang ku lakukan?
Hatiku mengatakan untuk melangkah dan mendekatinya..
Aku ragu,
Ku gerakkan tanganku untuk menuangkan segelas air minum dan saat akan melangkah, aku kemabali ragu.
Tapi akhirnya ku lakukan.....
Betapa bahagianya aku ketika ku lihat wajahnya berbinar - binar, "Sumringah" penuh syukur saat ku ulurkan segelas air minum padanya.
Bahagia...
Ya..
Aku tau itu ada di wajahnya, dan ternyata sangat sederhana.
BAHAGIA baginya hanya dengan segelas air putih yang ku berikan padanya,
sedang aku, berapa liter tiap hari air tersedia bagiku, tapi aku biasa saja. jarang aku mengucapsyukur saat ku tengguk segelas air.
Dan aku kembali tersadar........
Bahagia memang Sederhana,yaitu SEJAUH MANA KITA DAPAT BERSYUKUR.
Betapa seharusnya BAHAGIA sekali diriku karna banyak hal yang bisa ku SYUKURI dari Hidupku,
tidak Hanya Segelas AIR PUTIH.
Itulah Malaikat Renta yang ku temui pagi ini...
Meneguhkan dan membuka mata hatiku.
Bukankah Yesus juga akan bertanya "apa yang sudah kau lakukan bagi orang lemah disekitarmu?"

Berbohong

Saat ngobrol dengan ponakanku(5th) via tlp, aku cerita kalau di jawa bnyak indomart bahkan bisa di samping rmah, tidak seperti di Mesuji sehingga dekat kalau mau jajan.
Ponakanku menjawab : Ah, aku ga mau percaya sama bulek.
Jawabab ini membuatku tersadar bahwa Kebiasaanku berbohong padanya membuat dia tak percaya padaku bahkan membuatnya belajar berbohong.

Dan ku rasa Anak Berbohong juga tak lepas dari peran ORANG DEWASA/ORANG TUA yang juga suka membohongi anak -anak bahkan menakut - nakuti mereka mulai dri hal2 sepele misalnya agar anak tidak menangis dan merengek ikut maka ibu bilang akan pergi ke dokter walau sebenarnya ke pasar, anak dilarang membeli suatu makanan dan dikatakan itu pahit walau sebenarnya manis tapi mahal dan msih banyak kebohongan orang dewasa lain yang pada akhirnya diketahui si anak dan dicontohnya.

Pola Asuh

Seorang ibu tetangga kosku mengeluh padaku karena anaknya sekarang jdi nakal, cengeng dan tak mau diam.
Aku terdiam, lalu ku katakan: bu, anak ibu sebenarnya cerdas, ingin tahu banyak hal sehingga dia aktif, hanya sj dia perlu pendampingan yang berbeda.

Seorang ibu pun ternyata terkadang masih sulit memahami Anaknya. orangtua cenderung menyalahkan anak atas hal yang dirasanya menjadi masalah tanpa terlebih dahulu memahami anak dan kemudian mengoreksi pola asuhnya.