Minggu, 19 Desember 2021

PERGI

Ku kira, Hadiranmu adalah pelangi di hidupku Setelah badai yang menggelapkan asaku Dan petir yg menghanguskan mimpiku. Nyatanya, kau hanyalah embun pagi Sebentar hadir lalu pergi. Sejenak menyejukkan lalu dahaga datang kembali Hingga tak dapat ku bedakan mana nyata, mana ilusi. Kakiku tak dapat melangkah dan hatiku pun terpatri. Ketika kau katakan tak ingin ku pergi. Kau tambahkan asa menjadi ilusi tingkat tinggi. Aku terbuai dan berpikir semua berakhir bahagia. Namun nyatanya, Kaulah yang mengayunkan kaki melangkah pergi. Berlahan tapi pasti, Meninggalkanku sendiri dalam rindu tanpa tepi. Menyadarkanku bahwa rasa ini tak layak ku hidupi. Meski hati ini menolak melepasmu pergi Aku dan kamu, mungkinkah nyata?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar